Sebagai alat kontrol sosial, bahasa
sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri sendiri atau
masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan
melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu
contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah
merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh
lagi, orasi ilmiah atau merupakan alat kontrol sosial. Kita juga seering
mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show ) di televisi atau
radio. Iklan layanan Masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud
penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan
berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru,
sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Disamping itu. Kita belajar untuk
menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Bahasa sebagai kontrol sosial,
dengan adanya bahasa dapat memberikan kontrol terhadap perilaku/tingkah
laku/sikap yang dilakukan.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah
laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri
sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi
ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang
menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita
terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu
cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
Misalnya:
a. Hati-hati jalan licin!!.
Pemberitahuan tersebut
dimaksudkan untuk dapat berhati-hati dalam melewati jalan tersebut karena
kondisi jalan yang licin.
b. Tulisan “dilarang merokok”
berarti bahasa tersebut sebagai pengatur/pengontrol supaya orang tidak merokok
di sembarang tempat.
http://udifq.wordpress.com/2011/05/18/bahasa-sebagai-alat-kontrol-sosial/
https://aluvista.wordpress.com/2013/02/17/fungsi-bahasa-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar