Pengertian Laras Bahasa
Laras bahasa adalah ragam bahasa
yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak
sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di
antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para
ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka
diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat
keformalannya, yaitu beku, resmi, konsultatif, santai, dan akrab.
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam beku digunakan pada situasi
hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci,
putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam
komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau
pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam
santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang
belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang
yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Ragam bahasa adalah varian dari
sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah
bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras,
gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku
itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering
dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun
penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
Bahasa adalah salah satu alat
komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi,
saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan
kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena
bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya.
Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan
dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam Bahasa adalah variasi
bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,
menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang
sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga
mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai
sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk
memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam
standar (Subarianto, 2000).
Macam-macam ragam Bahasa
Indonesia dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu
1.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ditinjau dari
media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa
terdiri
-
Ragam bahasa lisan
-
Ragam bahasa tulis
Bahasa yang
dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan dinamakan ragam bahasa
lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan
huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam
bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan).
-
Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung
oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat.
Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam
pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan
unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam
baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam
memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi
formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam
situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam
bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut
sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu,
bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis,
walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan
ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Ciri-ciri ragam lisan:
a. Memerlukan
orang kedua/teman bicara;
b. Tergantung
situasi, kondisi, ruang & waktu;
c. Tidak
harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d. Berlangsung
cepat;
e. Sering
dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f.
Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g. Dapat
dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’
-
Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku
tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian,
sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang
oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur
kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan
kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan,
struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa
di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis :
a. Tidak
memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Tidak
tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
c. Harus
memperhatikan unsur gramatikal;
d. Berlangsung
lambat;
e. Selalu
memakai alat bantu;
f.
Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
g. Tidak
dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda
baca.
Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku
itu.’
2.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara
pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa ragam diantara
nya adalah :
-
Ragam dialek
Contoh : ‘Gue udah baca itu buku.’
-
Ragam terpelajar
Contoh : ‘Saya
sudah membaca buku itu.’
-
Ragam resmi
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
-
Ragam tak resmi
Contoh : ‘Saya sudah baca buku itu.’
3.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik
pembicaraan
Berdasarkan
topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari beberapa ragam diantara nya adalah
:
-
Ragam bahasa ilmiah
-
Ragam hukum
-
Ragam bisnis
-
Ragam agama
-
Ragam sosial
-
Ragam kedokteran
-
Ragam sastra
Ragam bahasa baku dapat berupa:
ragam bahasa baku tulis dan ragam bahasa baku lisan.
Beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya keragaman bahasa, diantaranya :
·
Faktor Budaya atau letak Geografis
·
Faktor Ilmu pengetahuan
·
Faktor Sejarah
Ragam bahasa terbagi dua jenis
yaitu bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam bahasa baku tulis kita
harus menguasai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan menguasai
EYD, sedangkan untuk ragam bahasa lisan kita harus mampu mengucapkan dan
memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan.
Contoh ragam bahasa di Indonesia
:
1.
Dialek Sunda
2.
Dialek Batak
3.
Dialek Jawa
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Laras_bahasa
http://rezammf.blogspot.com/2013/10/pengertian-ragam-bahasa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar